SulutMagazine.com, Manado – Persoalan tanah yang dipersoalkan Christina Natali Lonas dan James Wurara tahun 2023 mencuat kembali di salah satu media online. Tudingan BPN Mafia tanah masih ditujukan kepada pIhak BPN Manado.
Kepala Kantor BPN/ATR Kota Manado, Alexander Wowiling kembali angkat bicara. Kepada media ini Wowiling mengingatkan pihak Christina Lonas tentang Surat informasi Permohonan Pengakuan Hak yang dikeluarkan pihak BPN Manado yang kala itu ditanda tangani Kakan BPN Manado Guntur Tutuarima tertanggal 18 September 2020.
” Dalam surat itu jelas diinformasikan bahwa telah diupayakan pertemuan mediasi antara Christina Lonas dan Sdr John Honandar selaku pemegang SHM 154/Tingkulu pada tanggal 6 September 2019 , namun tidak ada kata sepakat sehingga kepada Sdr Christina Lonas dipersilahkan menempuh upaya hukum, ” Kata Wowiling sambil memperlihatkan Surat tersebut kepada media ini.
Terkait tudingan BPN sebagai sarang mafia tanah Alexander menilai terlalu tendensius. Bagi Wowiling BPN Manado telah melakukan prosedur dengan benar.
” Saat saya baru menjabat, masuk lagi permohonan ini, dan tim turun untuk mengukur, namun ternyata tanah ini duduk di atas sertipikat orang lain yang telah dijual oleh orang tuanya yakni Ibu Lonas sejak tahun 1980 makanya kami tidak proses, ” Ungkap Wowiling.
Menurut Kakan BPN Manado, pihaknya telah menyarankan kepada pihak pemohon agar melakukan gugatan ke pengadilan bila merasa berhak atas tanah tersebut namun hingga kini tidak dilakukan.
Persoalan tanah ini muncul karena Christina Natali Lonas merasa tanah warisan orang tuanya tidak pernah dijual namun justru dikuasai oleh orang lain, objek tanah yang berada di kelurahan Teling Tingkulu Kecamatan Wanea telah memiliki sertifikat tanpa sepengetahuan ahli waris kata Lonas. (Dr)
